Created by : Imas Mauludina.
Terdengar suara hewan
yang berkicau membangunkan tidurku dari eloknya mimpi yang sangat indah ,
cahaya matahari pun ikut membangunkan diriku.
Terdengar di telingaku suara alunan yang berteriak
sambil mengetuk pintu
“de de
cepat bangun udah siang, nanti kamu telat sekolahnya.”
Akupun terbangun dan sangat bahagia sambil
berteriak.
“iya bu ,
aku bangun !”
Aku pun beranjak pergi ke kamar mandi karena
sekarang hari pertama masuk sekolah. Setelah mandi aku pun langsung menghampiri
lemari yang penuh dengan pakaian kesukaanku, namun hanya satu yang kupilih
yaitu pakaian yang berwarna merah putih .
Ibu yang telah menyiapkan sarapanku langsung
memanggilku dengan suara merdu
“ade udah
belum di bajunya ? “ tanya ibu.
Aku pun menjawabnya dengan berteriak
“iya bu ade
udah di bajunya, sebentar bu !”
Aku pun langsung bergegas pergi keluar untuk
menghampiri ibuku dan lalu memakan sarapan
yang telah ibu siap kan di meja makan.
* * *
Diperjalanan pergi
kesekolah banyak terdengar suara kicauan burung yang sangat merdu, banyak
sekali kendaraan yang melaju di jalan raya. Dengan hati senang dan gembira aku
merasa percaya diri , karena diumurku yang ke – 7 tahun aku akan mendapatkan
teman baru lagi seperti yang pernah di ceritakan oleh ibuku.
Sampailah aku dan ibuku di sekolah ku yang baru ,
di sekolah aku merenung mengingat teman-teman ku yang lainnya diluar sana. Hati
pun berkata ‘
“masih banyak di luar sana yang ingin sekolah
seperti saya , tetapi orang tua mereka tidak mempunyai uang untuk membiayainya .”
Saat sampai di kelas aku pun duduk di bangku yang
paling depan dan ibu pun menunggu di luar bersama ibu-ibu yang lainnya. Tak
lama aku pun keluar menghampiri ibu ku yang sedang asyik mengobrol dengan
ibu-ibu yang sedang di luar menunggu anak-anaknya, aku pun bertanya kepada
ibuku
“ibu aku
takut wali kelas ku galak kepada ku ? juga apakah ibu menunggu di dalam bersama
ku ?” tanya ku sambil ketakutan
Ibu menjawab dengan pelan
“enggak
de wali kelasnya baik ko nanti juga ade bakal tau gimana wali kelasnya ! enggak
de ibu menunggu di luar saja bersama yang lainnya.”
Aku pun menjawabnya hanya dengan senyuman.
Bel masuk pun berbunyi
aku langsung berbaris rapih seperti yang lainnya, kami semua pun masuk ke kelas
dengan rapih dan tertib dan duduk di bangkunya masing-masing.
Tak lama Ibu guru pun datang sambil berbicara
“Assalammualaikum
Wr. Wb anak-anak, Selamat pagi !”
Serentak anak-anak pun menjawab
“Waalaikumsalam
Wr. Wb ibu guru, selamat pagi !”
Ibu guru pun duduk dan menyimpan tasnya, tak lama
ibu guru pun berbicara di depan kelas dengan sopan dan dengan suaranya yang
merdu,
“anak-anak
ibu adalah wali kelas dikelas ini, perkenalkan nama ibu. Ibu Yayat Nurhayat
Spd. Sering di panggil Ibu Yayat oleh anak-anak yang lainnya, sebelum memulai
pelajaran sekarang ade-ade sekalian memperkenalkan diri kalian masing-masing di
depan kelas, agar teman-teman tau nama kalian siapa , di mana tempat tinggal
kalian dan kalian ingin bercita-cita menjadi apa ?”
Aku merasa takut melihat
ibu guru itu karena ibu guru itu gendut dan besar sekali, rasa takut pun mulai
makin besar ibu ku yang tidak sama sekali menengok diriku dari jendela dan juga
tidak memperhatikanku. Sesekali aku menengok kejendela tapi ibu pun tidak ada.
Tak lama ibu guru pun menghampiri mejaku dan
menyuruhku untuk memperkenalkan diriku
“ayo nak
sekarang giliran kamu untuk mengenalkan dirimu di depan kelas, siapa namamu ,
dimana tempat tinggal mu dan apa cita-cita mu?”
Aku yang merasa percaya diri maju kedepan untuk
memperkenalkan diriku, setelah di depan aku merasa malu oleh teman-teman ku
yang lainnya banyak temanku yang mempertawakanku di depan kelas, sekali aku
menengok ke jendela tapi ibu ku tidak pernah ada, aku langsung berbicara dengan
lentang dan suara yang keras
“hallo,
nama saya Imas Mauludina, tempat tinggalku di JLN. Raya BBS Rt\Rw : 02\02 kp.
Saapan, dan cita-cita ku ingin menjadi Arsitektur, Pelukis dan Desainer terkenal
! “
Semua teman-temanku memberikan tepuk tangan dengan
keras kepada ku dan aku pun hanya tersenyum untuk teman teman ku.
Selesai memperkenalkan diri ibu guru pun
menyuruhku lagi untuk menulis di depan, yaitu menulis nama orang tuanya
masing-masing.
“nahh , sekarang
tulis nama orang tuamu di papan tulis ini !”
Aku pun tidak mau karena
malu dan takut, karena tulisanku tidak begitu bagus juga ibu tidak pernah
menengokku selagi aku masih di dalam kelas, aku ingin menangis di kelas ini
tetapi aku malu oleh teman-temanku. Ibu guru pun terus memaksaku untuk menulis
nama orang tuaku di depan kelas. Aku yang sedang malu itu langsung menangis karena ibu guru terus memaksaku kedepan, dan
karena ibuku tidak pernah menengokku di jendela.
Aku yang sedang menangis
itu sangat malu dan marah karena ibuku tidak pernah memperhatikanku di dalam
kelas. Ibu pun di panggil oleh wali kelas ku dan berbincang-bincang dengan
ibuku apa saja masalah yang dilakukan oleh ibu.
* * *
Bel pulang pun berbunyi,
aku dan ibu ku pun pulang. Di perjalanan aku masih menangis dengan keadaan itu
aku merasa marah dan tidak mau sekolah lagi karena ibu kurang memeperhatikanku.
* * *
Di rumah aku pun protes
kepada ibu ku
“ibu
kenapa tadi disekolah ibu tidak memperhatikanku ? aku malu karena di paksa oleh
ibu guru untuk ke depan kelas !! “
Ibu pun menjawabnya dengan merasa bersalah
“Maafkan
ibu nak ibu tidak tau, ibu janji ibu akan menengok ke jendela, ibu akan
memperhatikanmu. Ibu menyesal karena sudah kurang memperhatikan mu saat di
kelas, ibu janji ibu akan membagi waktu untuk ade juga untuk ibu sendiri “
Aku pun menjawabnya
“Janji
iya bu, awas kalo enggak di tepati !”
Ibupun berjanji dengan
keputusannya itu, dan aku juga berjanji tidak akan mengulanginya lagi yaitu menangis
di saat belajar. Setelah itu aku pun belajar dengan bersungguh-sungguh agar
mencapai apa yang aku inginkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar